A. PAHAM KELOLA KEUANGAN – MULAI DARI DIRI SENDIRI

Rendahnya literasi keuangan membuat masyarakat mudah tergiur dan terjebak pinjaman online. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada 2,38 juta penerima pinjol di DKI Jakarta per April 2023. Secara akumulatif jumlah pinjamannya mencapai Rp 10,35 triliun. Ada 2,94 persen pinjaman itu tergolong kredit macet.


BANTUAN HUKUM KORBAN PINJOL

Pinjol memang menggoda. Syaratnya gampang, cepat cair pula. Tapi ingat, bunga pinjol lumayan besar. Dengan cepat, utang kita akan berlipat besarnya. Riskan galbay alias gagal bayar. Desi  menawarkan program:

  • Pembentukan pusat bantuan hukum bagi yang terlanjur galbay Pinjol
  • Mendorong program mediasi utang dan layanan konseling bagi korban pinjol.

MENCEGAH SELALU LEBIH MURAH

Keterampilan mengelola keuangan sangat penting untuk bekal hidup. Literasi keuangan perlu diajarkan sejak dini. Desi mendesak integrasi pendidikan literasi keuangan ke dalam kurikulum sekolah, muatan lokal, atau kegiatan kurikuler/ekstrakurikuler di semua tingkat pendidikan.


B. USAHA KECIL HARUS (JADI) BESAR

Walaupun ukuran bisnisnya kecil, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia menyerap 97 persen dari total angkatan kerja dan menggerakkan hampir dua pertiga ekonomi Indonesia. Bisa dibayangkan betapa besar kontribusi usaha-usaha kecil ini. Apalagi jika usaha-usaha kecil ini bisa ‘naik kelas’, bisnisnya, tumbuh lebih besar.


AGAR LEBIH MUDAH TAMBAH MODAL

Banyak usaha kecil tetap kecil dan sukar tumbuh besar karena sulit mendapatkan  tambahan modal. Desi akan memperjuangkan kemudahan akses permodalan untuk usaha-usaha kecil lewat penyederhanaan administrasi dan pengurangan biaya.

  • Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk Kredit Usaha Rakyat khusus untuk UMKM. Perlu didorong sosialisasi kemudahan akses UMKM terhadap KUR
  • Mendorong kemudahan sertifikasi produk. Sertifikasi sebagai parameter kualitas produk UMKM bisa berdampak positif bagi kemajuan usaha.
  • Mendorong inisiatif pemasaran bersama produk UMKM
  • Memperjuangkan lebih banyak produk UMKM masuk dalam katalog pengadaan barang-jasa Pemerintah Daerah

Mendorong pendirian koperasi simpan pinjam dengan bunga kredit rendah

Anak muda adalah pemilik masa depan. Mereka harus diberi ruang dan kesempatan untuk berkembang. Desi akan memperjuangkan kebijakan dan anggaran pemanfaatan ruang publik sebagai wadah ekspresi dan penguatan talenta muda di industri kreatif.


  • Jakarta punya 2.556 ruang terbuka hijau. Di Jakarta Pusat ada 446 taman. Namun sayangnya tidak semua termanfaatkan dengan optimal.Ruang publik perlu dikelola secara kolaboratif, melibatkan komunitas, UMKM, dan warga setempat, terutama para pemuda.
  • Ibukota pindah, Jakarta akan beralih fungsi menjadi kota bisnis dan jasa. Para pemuda harus merebut peluang ini.. Banyak bisa dilakukan seperti:
    • Sarana dan prasarana bagi mencetak kepemimpinan untuk pemuda
    • Co-working space dan laboratorium kreatif bagi anak muda
    • Pentas seni dan karya secara berkesinambungan

Menghirup udara memang tak bayar. Lantaran gratis tak berarti kualitas udara tak perlu dijaga. Udara bersih dan sehat adalah hak kita semua.Selain persoalan kualitas udara dan lingkungan, ada banyak masalah kesehatan di Jakarta seperti kecukupan gizi pada balita, fasilitas bagi penyandang disabilitas, dan sebagainya..


Bersama warga Jakarta Pusat, Desi akan memperjuangkan program-program di bidang kesehatan.

Usulan Program Jangka Pendek:

  • Mencanangkan program rutin cek kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit. Ingat, biaya mengobati sakit itu mahal
  • Menggelorakan gerakan tidak bakar sampah demi kesehatan. Agar warga tak bakar sampah, perlu dikembangkan sistem pengelolaan sampah di setiap kampung.
  • Terus mengkampanyekan hidup sehat ramah lingkungan, seperti berjalan kaki atau bersepeda dan penggunaan transportasi umum untuk mengurangi polusi dan kemacetan.
  • Mengupayakan jaminan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat dengan mempermudah administrasi dokumen.
  • Menyediakan akses pangan murah dan bergizi bagi warga berkekurangan untuk memastikan tercukupinya gizi bagi balita dan anak-anak
  • Terus mendorong terbukanya akses lapangan kerja dan layanan publik yang setara dan ramah bagi penyandang disabilitas.

Usulan Program Jangka Panjang

  • Mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan, karena berdasarkan data BPS, tidak ada penambahan dan peningkatan fasilitas kesehatan sejak 2020.
  • Memperjuangkan pemerataan transportasi ramah lingkungan dan memperbanyak ruang terbuka hijau,

Menghirup udara memang tak bayar. Lantaran gratis tak berarti kualitas udara tak perlu dijaga. Udara bersih dan sehat adalah hak kita semua.Selain persoalan kualitas udara dan lingkungan, ada banyak masalah kesehatan di Jakarta seperti kecukupan gizi pada balita, fasilitas bagi penyandang disabilitas, kesehatan reproduksi, dan sebagainya.

Pendidikan adalah kunci kemajuan. Bagi mereka yang miskin, memiliki pendidikan yang baik adalah tangga menuju hidup lebih baik. Bagi mereka yang ingin maju, pendidikan adalah senjata. Sayangnya, belum semua warga Jakarta menikmati hak atas pendidikan yang bermutu. Hanya seperempat remaja di Jakarta yang bisa meneruskan pendidikan hingga universitas. Mahalnya biaya jadi penghalang utama.


Program Desi agar makin banyak warga Jakarta menikmati pendidikan lebih baik, antara lain:

  • Mendorong peningkatan fasilitas pendidikan dan perbaikan program di sekolah negeri untuk meningkatkan daya saing
  • Memberikan program peningkatan kualitas  pengajar sekolah negeri agar kualitas pengajaran lebih baik dan lebih merata
  • Memperjuangkan alokasi anggaran beasiswa lebih besar bagi  lulusan SMA, khususnya bagi siswa dari keluarga miskin, agar dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
  • Mencanangkan pengawasan anti pungli di sekolah negeri agar masyarakat miskin tidak terbebani.

Undang-undang Dasar 1945 menyatakan setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Namun mewujudkan amanat UUD 1945 ini masih butuh perjuangan panjang. Saat ini ada hampir 400 ribu warga Jakarta tak punya pekerjaan alias menganggur. Sebagian lainnya punya pekerjaan tapi dengan penghasilan kurang layak.


Desi bersama-sama dengan Pemerintah Jakarta, organisasi buruh, dan pengusaha, akan berusaha:

  • Mengusulkan kenaikan upah pekerja di DKI Jakarta
  • Memperjuangkan hak-hak pekerja sesuai perundangan
  • Mengupayakan pemenuhan hak-hak pekerja perempuan, seperti ruang laktasi, pemberlakuan cuti haid tanpa memotong cuti tahunan.
  • Mendukung penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerja, misal terkait digitalisasi
  • Terus mendorong Pemerintah Jakarta untuk memperbaiki kemudahan berusaha dan berinvestasi agar bisa tercipta lapangan kerja lebih banyak.

Jumlah perempuan di Jakarta hampir sama banyaknya dengan laki-laki (49,67%). Banyak perempuan itu punya kemampuan dan potensi untuk bekerja, mencari nafkah, memberikan sumbangsih lebih besar kepada lingkungan. Sayangnya banyak perempuan tak bisa memanfaatkan kemampuannya lantaran terhalang banyak hal. Salah satunya budaya.

Padahal jika perempuan lebih berdaya dan diberi kesempatan untuk bekerja, berkarya dan berusaha, akan sangat besar sumbangsih mereka kepada keluarga dan lingkungan.


Bersama ibu-ibu Jakarta Pusat, Desi akan mendorong perempuan lebih berdaya:

  • Mengaktifkan PKK, Dawis, dan posyandu yang melibatkan ibu-ibu di seluruh DKI Jakarta
  • Memberikan pelatihan-pelatihan kepada ibu-ibu pintar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai kebutuhan dan potensi setempat
  • Membuka peluang bekerja dari rumah bagi para ibu rumah tangga. Harapannya bisa menambah pendapatan dan memperbaiki ekonomi keluarga.

Pencurian dan penipuan merupakan dua tindak kriminal paling banyak terjadi di Jakarta. Perlu sinergi antara Pemerintah Daerah dengan Kepolisian, partisipasi warga, untuk menciptakan rasa aman dan tenteram warga Jakarta.


  • Mendorong identifikasi dan inventarisasi daerah-daerah rawan kriminalitas
  • Mendorong sinergi lebih erat Pemerintah DKI Jakarta-Kepolisian
  • Mengupayakan pemanfaatan teknologi seperti CCTV untuk memantau/mengawasi daerah-daerah rawan
  • Merangkul warga agar berperan aktif menjaga lingkungan, seperti ronda dan gotong-royong.
  • Menciptakan kegiatan-kegiatan positif lebih banyak di tingkat kampung dengan melibatkan para pemuda agar terjauh dari godaan negatif
  • Edukasi dan sosialisasi di sekolah dan pendekatan masyarakat soal bahaya narkoba