.

Desi Dwi Jayanti adalah mantan penyiar berita Rajawali Televisi yang kini berkarir sebagai Head of Event di Perusahaan Media Katadata. Kini, Desi tengah menjalani cuti lantaran keikutsertaannya sebagai Caleg DPRD Provinsi DKI Jakarta bersama PSI, untuk Dapil DKI I (Jakarta Pusat) dengan No. Urut 7.

Scan QR Code di bawah untuk mendukung
perjuangan Desi Dwi Jayanti

Atau klik tombol dibawah

 

7 ISU PRIORITAS

Untuk Jakarta yang Ramah dan Berdaulat

demo

SEMUA BERHAK SEJAHTERA

Mendorong peningkatan literasi keuangan & kemudahan akses permodalan untuk usaha-usaha kecil.

RUANG PUBLIK UNTUK YANG MUDA

Memperjuangkan anggaran pemanfaatan ruang publik sebagai wadah ekspresi dan penguatan talenta muda di industri kreatif.

KESEHATAN UNTUK SEMUA ORANG

Menjamin peningkatan fasilitas kesehatan, BPJS Gratis, penanganan stunting, perbaikan akses bagi kelompok disabilitas serta penguatan pemahaman kesehatan mental & reproduksi

PENDIDIKAN KUNCI KEMAJUAN

Penguatan daya saing dan kualitas SDM tenaga pengajar, perbaikan kualitas fasilitas sekolah, & memperjuangkan kebijakan pemberian beasiswa ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

BERSAMA CIPTAKAN LAPANGAN KERJA

Advokasi kenaikan UMP DKI Jakarta, mendorong sosialisasi profesi baru bagi generasi muda, perbaikan kemudahan usaha, serta pemberlakuan hak perempuan kerja.

PEREMPUAN HARUS BERPERAN

Memastikan kesetaraan akses bagi perempuan ke sumberdaya sosial, ekonomi, budaya, dan politik.

HIDUP AMAN, HIDUP TENTERAM

Memperjuangkan anggaran keamanan dan ketertiban umum bagi warga hingga tingkat kelurahan, pemanfaatan teknologi, serta sosialisasi hukum untuk cegah laka lantas.

SELENGKAPNYA:

Penjelasan lengkap tentang 7 Isu Prioritas

demo

DESI DWI JAYANTI

Early life & Education

Lahir di Kediri, Jawa Timur pada 31 Desember 1988, Desi Dwi Jayanti menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah atas di kota kelahirannya tersebut. Masa paling menarik dalam hidup Desi dirasakan saat bersekolah di SMA Kristen Petra. Sebagai seorang Muslim dengan tradisi Nahdliyin yang kental, bersekolah di sekolah Kristen memberinya wawasan yang semakin luas tentang hidup berdampingan dalam keragaman. Sebagai anak perempuan dengan etnis Jawa dan Muslim, Desi mampu merasakan menjadi seorang minoritas ditengah 99% siswa Tionghoa dan Non Muslim. Disanalah ia bersinggungan dan banyak belajar tentang toleransi, yang ia pegang teguh hingga hari ini. Ia kemudian lulus sebagai salah satu siswa terbaik jurusan ilmu Sosial dari sekolah tersebut.

Selengkapnya